Saturday, March 22, 2014

KEPEMIMPINAN

1.      Teori dan Arti Penting Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.  Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.
Teori Kepempininan
Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seseorang menjadi pemimpin atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Ada beberapa teori tentang kepemimpinan, di antaranya ialah :
1.      Teori Genetis
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made".  bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah  dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan  pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.
2.      Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu : "Leaders are made and not born". Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
3.      Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.
2.      Tipologi Kepemimpinan
a.       Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yang  sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjuukkan sikap yang  menonjol ”keakuannya”, antara lain dalam bentuk:
·         Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain ddalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
·         Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
·         Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.

b.      Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama  masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
c.       Tipe Kharismatik  5
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharisnatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
d.      Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri ari orang-orang yang sudah dewasa mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai.
e.       Tipe Demokratis
  • Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
  • Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
  • Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
  • Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia.

3.      Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Menurut Davis ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu:
  • Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya.
  • Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang.
  • Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan.
  • Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya. Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
4.      Implikasi Manajerial
Dalam suatu organisasi diperlukannya pemimpin agar di dalam organisasi tersebut ada yang memimpin anggota tersebut. Di dalam suatu organisasi hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi. Seorang pemimpin juga harus bisa menghargai para anggotanya agar anggota tersebut bisa bertahan di dalam organisasi tersebut.




  
Daftar Pustaka
Kertonegoro, Sentanoe. Manajemen Organisasi. WIDYA PRESS JAKARTA.
Sutarto.Dasar-dasar Ilmu organisasi Perusahaan.Gajah Mada University Press.2002



                                                                                        

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

1. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan adalah hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli
  • Menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
  • Menurut Sondang P. Siagian, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
  • Menurut James A. F. Stoner, pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
a. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
b. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan.
c. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik.
d. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
e. Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan.

2. Jenis - Jenis Keputusan
Keputusan juga dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu:
a. Keputusan Terprogram
Merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi.
b. Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut.

3. Faktor – Faktor Yang Memprngaruhi Keputusan
a. Posisi
b. Masalah
c. Situasi
d. Kondisi
e. Tujuan

4. Implikasi Manajerial
Metode NGT (Nominal Group Technic)
NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok dalam membuat keputusan. Teknik ini mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta atau anggota organisasi kemudian memberikan voting dan rangking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang dipilih adalah ide yang paling banyak mendapatkan voting, yang berarti merupakan konsensus bersama. Contoh Kasusnya adalah Dalam sebuah organisasi ada saatnya bingung untuk mengambil keputusan dikarenakan setiap anggota mempunya ide masing-masing. Dalam hal ini salah satu cara menyelesaikannya adalah menggunakan metode NGT (National Group Technic) agar tidak ada anggota yang merasa tidak adil dengan keputusan tersebut dan tidak tejadi konflik di dalam organisasi.




Daftar Pustaka
http://hasanismail25.wordpress.com/2013/05/15/bab-5-dan-6-definisi-dan-dasar-pengambilan-keputusan/
http://yanuarrahmandanu.blogspot.com/2014/01/teknik-metode-pengambilan-keputusan.html
Kertonegoro, Sentanoe. Manajemen Organisasi. WIDYA PRESS JAKARTA.
John M Ivancevich.Perilaku dan Manajemen Organisasi jil 2.Erlangga.Jakarta.2005

Saturday, March 8, 2014

TEAM WORK

PENGERTIAN KELOMPOK
Kelompok adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern. Masing-masing dari diri kita telah menjadi dan masih mendai anggota kelompok-kelompom yang berbeda. Ada kelompok sekolah, kelompok kerja, kelompok keluarga,kelompok sosial,dl. Beberapa kelompok dapat memotivasi munculnya kinerja terbaik dari para anggotanya. Sedangkan kelompok yang lain memunculkan kinerja yang buruk.
KARAKTERISTIK KELOMPOK
1.      Komposisi
2.      Hierarki status
3.      Peran
4.      Norma
TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN KELOMPOK
1.      Tahap pembentukan
Tahap pembentukan ditandai oleh adanya ketidakpastian mengenai sasaran,struktur,dan kepemimpinan kelompok. Aktivitas ini berpusat pada usaha anggota untuk memahami dan memberikan definisi mengenai sasaran,peran, dan tugas dalam kelompok.
2.      Tahap konflik
Tahap konflik ditandai leh banyaknya konfrontasi. Ini biasanya merupakan tahap yang emosional, di mana muncul kompetisi antar anggota kelompok dalam mendapatkan penugasan yang diharapkan dan perselisihan pendapat mengenai perilaku-perilaku tugas dan tanggung jawab seseorang.
3.      Tahap pembentukan norma
Tahap pembentukan norma ditandai dengan adanya kerja sama dan kekompakan. Tahap ini juga merupakan tahap di mana kohesivitas kelompok ulai berkembang secara sifgnifikan.
4.      Tahap penunjukan kinerja
Tahap penunjukan kinerja adalah tahap saat kelompok berfungsi sepenuhnya. Setiap anggota kelompok memahami dan menerima perannyha masing-masing. Kelompok memusatkan usaha dan komitmen mereka pada pencapaian tugas yang harus mereka lakukan.
5.      Tahap pembubaran
Tahap pemmburan ini merupakan tahap berakhirnya aktivitas kelompok. Aktivitas-aktivitas rutin yang dilakukan telah selesai dan kelompok memusatkan perhatian pada proses penutupan.

KEKUATAN TEAM WORK
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.

Dalam sebuah tim dibutuhkan kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.

IMPLIKASI MANAJERIAL (CONTOH KASUS)

Dalam sebuah tim diperlukan kerja sama yang baik. Jika tidak menjalin kerja sama yang baik dalam sebuah kelompok, nantinya kelompok itu tidak akan bertahan lama. Dan di dalam sebuah kelompok juga perlu saling percaya satu sama lain. Sebuah kelompok biasanya diperlukan sebuah ketua kelompok agar membagi tugas para anggota dan mengatur anggota kelompoknya. Sehingga tidak terjadi salah satu anggota kelompok mengerjakan tugas lebih.


Sumber
John M Ivancevich.Perilaku dan Manajemen Organisasi jil 2.Erlangga.Jakarta.2005
Sutarto.Dasar-dasar Ilmu organisasi Perusahaan.Gajah Mada University Press.2002




PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
    Komunikasi adalah Suatu proses dimana seseorang,kelompok,organisasi, dan masyarakat menggunakan informasi agar terhubung dengan orang lain.

2. ARTI PENTING KOMUNIKASI
   Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa komunika interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi.

   Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima  pesan kepada orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupan. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.


3. JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI

  • Komunikasi Lisan
          Komunikasi lisan secara langsungh adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung. Sedangkan komunikasi lisan tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan alat perantara seperti telepon,handphone,dll.
  • Komunikasi Tulisan
     Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat,jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat,sms,dll.

   PROSES KOMUNIKASI
   Para ahli komunikasi menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah pemahaman bersama antara orang yang menyampaikan pesan dan orang yang menerima pesan. Bahkan fakta yang ada menunjukkan bahwa kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang artinya “bersama”. Simbol-simbol bersama yang digunakan dapat saja berwujud verbal ataupun nonverbal. Dalam konteks struktur organisasi, informasi dapat bergerak ke atas ataupun ke bawah, bergerak melintang, atau bergerak ke bawah dan melintang secara bersamaan.

4. KOMUNIKASI EFEKTIF
    Komunikasi efektif adalah pemahaman bersama antara orang yang menyampaikan pesan dan orang yang menerima pesan.

5. IMPLIKASI MENEJERIAL (CONTOH KASUS)
    Di dalam sebuah perusahaan diperlukannya komunikasi yang baik antara manajer dan karyawannya. Jika kita tidak menjalin komunikasi yang baik nantinya akan terjadi kesalahpahaman. Misalnya manajer memerintahkan salah satu karyawannya untuk memberi tahu karyawan lainnya untuk berkumpul di ruang rapat tetapi, ada salah satu karyawan yang tidak diberutahu dikarenakan dia sedang tidak ada di ruangan saat informasi itu diberikan sehingga karyawan tersebut tidak berkumpul di ruang rapat. Maka dari itu kita harus menjalin komunikasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman nantinya.




Sumber
John M Ivancevich.Perilaku dan Manajemen Organisasi jil 2.Erlangga.Jakarta.2005
Sutarto.Dasar-dasar Ilmu organisasi Perusahaan.Gajah Mada University Press.2002